FacebookInstagramTwitterContact

 

Media Statement on the Issue of Replacing Pre-Paid Meter to USMS           >>           Fire and Rescue Department Events           >>           Khatam Al-Qur'an Ceremony           >>           Azan Subuh Competition           >>           Songdai Beraya with New Converts Ceremony           >>           Ramah Mesra Aidilfitri Ceremony           >>           Opening of Self-Identity Programme           >>           Kesyukuran Ceremony           >>           64th Fire and Rescue Department Celebration Parade           >>           Certificate Presentation for Executive Development Programme           >>          

 

SHARE THIS ARTICLE




REACH US


GENERAL INQUIRY

[email protected]

 

ADVERTISING

[email protected]

 

PRESS RELEASE

[email protected]

 

HOTLINE

+673 222-0178 [Office Hour]

+673 223-6740 [Fax]

 



Upcoming Events





Prayer Times


The prayer times for Brunei-Muara and Temburong districts. For Tutong add 1 minute and for Belait add 3 minutes.


Imsak

: 05:01 AM

Subuh

: 05:11 AM

Syuruk

: 06:29 AM

Doha

: 06:51 AM

Zohor

: 12:32 PM

Asar

: 03:44 PM

Maghrib

: 06:32 PM

Isyak

: 07:42 PM

 



The Business Directory


 

 



Kalimantan


  Home > Kalimantan


Deddy Sitorus Pertanyakan Langkah Menko Ekonomi Atasi Masalah Pasca Larangan Ekspor Minyak Goreng


Politisi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus

 


 April 27th, 2022  |  12:38 PM  |   567 views

JAKARTA, KN

 

Anggota Komisi VI DPR, Deddy Yevri Hanteru Sitorus menyatakan pihaknya mempertanyakan tidak adanya penjelasan yang tuntas kepada publik pasca keputusan Presiden Joko Widodo melarang total (moratorium) ekspor minyak sawit.

 

Menurut Deddy, seharusnya Menko Perekonomian serta menteri terkait lainnya memberikan informasi tentang langkah-langkah yang sedang dilakukan oleh pemerintah sebagai tindak lanjut pasca berlakunya beleid moratorium ekspor.

 

“Ini Pak Menko, Kemenperin dan Kemendag pada kemana, mereka kan pelaksana tekhnis yang harus bertanggung jawab,” kata Deddy di Jakarta, Selasa (26/4/2022).

 

Menurut Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, atau siapapun yang ditugaskan, harus mulai melakukan komunikasi publik tentang masa depan industri sawit. Sehingga tidak muncul kekacauan di lapangan.

 

Menurut Deddy, Petani kecil ingin tahu sampai kapan mereka akan dikorbankan oleh kebijakan ini.

 

Demikian juga pelaku industri sawit lainnya baik sedang, menengah atau besar.

 

Berdasarkan laporan yang diterimanya, ketidakjelasan ini sangat merugikan.

 

Sebab saat ini, buah sawit produksi petani mulai ditolak oleh pabrik kelapa sawit (PKS) karena terbatasnya kapasitas penampungan.

 

Petani juga kewalahan karena harga TBS yang merosot tajam, sehingga tidak mampu menutup biaya produksi mereka.

 

“Sementara bagi pengusaha besar yang usahanya terintegrasi dari kebun, PKS, pabrik minyak goreng hingga distribusi tidak mengalami kerugian yang berarti. Saya khawatir sebab petani sudah mulai menjerit, apabila harga terus jatuh maka kemampuan mereka membeli pupuk juga hilang,” urai Deddy.

 

“Jika itu terjadi maka bisa dipastikan produktivitas sawit petani akan turun drastis tahun depan, sebab sawit sangat sensitif terhadap pemupukan,” jelasnya.

 

Deddy menyarankan agar pemerintah segera mengatur kebijakan tata niaga yang baru.

 

Mulai dari penetapan harga TBS, harga CPO hingga harga minyak goreng curah dan kemasan.

 

Ia juga mengusulkan agar pemerintah kembali menetapkan keharusan DMO minyak goreng curah dan kemasan, dengan mengatur rujukan harga keekonomian (DPO) dan HET.

 

Jadi acuannya bukan harga internasional yang memicu kelangkaan barang di pasar dan harga tinggi di tingkat konsumen.

 

“Persoalan menentukan harga itu adalah  persoalan hulu yang harus dibereskan terlebih dahulu. Komponen pembentuk harga TBS, CPO dan minyak goreng harus dirumuskan secara tepat dan benar,” kata Deddy.

 


 

Source:
courtesy of KALIMANTAN NEWS

by KALIMANTAN NEWS

 

If you have any stories or news that you would like to share with the global online community, please feel free to share it with us by contacting us directly at [email protected]

 

Related News


Lahad Datu Murder: Remand Of 13 Students Extende

 2024-03-30 07:57:54

Myanmar Stops Men From Working Abroad As War Intensifies

 2024-05-04 00:38:42

Have The Wheels Come Off For Tesla?

 2024-05-04 07:51:07