FacebookInstagramTwitterContact

 

Mayo Clinic Study Reveals Disturbing Impact Of Puberty Blockers On Testicular Development           >>           Why Freeze-Drying Is The Best Food Preservation Method           >>           10 Compelling Reasons To Steer Clear Of Gluten           >>           Only One Royal Has Ever Run The London Marathon           >>           Man Glassed In The Face After Telling Woman She Looked Like She Was 43           >>           You Have To See Travis Kelce's Reaction To Kardashian-Jenner Family Comparison           >>           Buried In The Cat's Paw Nebula Lies One Of The Largest Space Molecules Ever Seen           >>           Apple is launching new iPads May 7: Here's what to expect from the 'Let Loose' event           >>           FCC votes to restore net neutrality protections           >>           WhatsApp is enabling passkey support on iOS           >>          

 

SHARE THIS ARTICLE




REACH US


GENERAL INQUIRY

[email protected]

 

ADVERTISING

[email protected]

 

PRESS RELEASE

[email protected]

 

HOTLINE

+673 222-0178 [Office Hour]

+673 223-6740 [Fax]

 



Upcoming Events





Prayer Times


The prayer times for Brunei-Muara and Temburong districts. For Tutong add 1 minute and for Belait add 3 minutes.


Imsak

: 05:01 AM

Subuh

: 05:11 AM

Syuruk

: 06:29 AM

Doha

: 06:51 AM

Zohor

: 12:32 PM

Asar

: 03:44 PM

Maghrib

: 06:32 PM

Isyak

: 07:42 PM

 



The Business Directory


 

 



Kalimantan


  Home > Kalimantan


HHBK Potensi Peningkatan Ekonomi


 


 October 9th, 2017  |  10:44 AM  |   1818 views

MELAWI - NANGA PINOH

 

Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Melawi cukup banyak. Potensi yang ada tersebut tentunya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat disekitar hutan. Salah satunya seperti yang ada di Dusun Sebaju Desa Kebebu Kecamatan Nanga Pinoh.

 

 

Hasil survey yang dilakukan Suar Institute April 2017 terkait POTENSI HHBK di Hutan Rasau Sebaju ditemukan banyak sekali potensi kekayaan HHBK. Kawasan 200 hektar hutan rawa gambut tersebut memiliki kekayaan HHBK berupa gandis, asam maram,  latek jelutung, rotan, pandan, serta berbagai jenis tanaman obat-obatan dan banyak lagi lainnya.

 

“Namun sayangnya, HHBK yang ada tersebut belum dikelola secara maksimal oleh masyarakat. Hal tersebut dikarenakan dalam melakukan pengelolaan HHBK tersebut belum memadai. Sehingga sangat membutuhkan pelatihan-pelatihan,” kata Sudarmansyah, seorang Anggota Suar Institue Melawi, Jumat (6/10).

 

Berkaitan dengan hal tersebut, menjadisebuah pemikiran bagi Suar Intitue selaku Non-Governmental Organization dibidang lingkungan yang didukung oleh WWF¬-Indonesia, merencanakan untuk melakukan pelatihan pengolahan dan pengelolaan HHBK Rasau Sebaju.

 

“Pelatihan yang rencananya akan dilaksanakan, pengolahan buah asam maram menjadi sebuah produk sirup. Tidak hanya sebaagai pengolahan saja, namun juga akan melatih sisitim pengemasan produk serta sistim pemasaran produk ke peasaran,” ungkap Sudar.

 

Sementara itu, seorang pengurus hutan pasak sebaju, Saahbudin, mengakui bahwa selama ini kekayaan hutan rasau sebaju masih belum dikelola oleh masyarakat. Kekayaan ini membutuhkan kreatifitas pengelolaan agar menjadi bahan yang bernilai ekonomi tinggi.

 

“Selama ini kami kurang pengetahun dalam melakukan pengolahan dan pengelolaan HHBK yang ada diRasau Sebaju ini. Jikapun kami mengambil HHBK yang ada, tidak diolah, namun digunakan seadanya. Padahal HHBK yanga da sangat meimpah,” ungkapnya.

 

Pengelolaan HHBK ini masih terkendala kapasitas masyarakat Dusun Sebaju, Desa Nanga Kebebu yang masih lemah. Selain kurang pandai mengelola bahan baku menjadi bahan jadi, kendala yang dihadapi masyarakat Sebaju adalah akses pemasaran bahan jadi HHBK.

 

“Atas kendala tersebut, kami sangat membutuhkan pelatihan pengelolaan HHBK yang pelatihan bagaimana cara membuka akses pasar. Hal itu menjadi sangat penting dalam mengelola kekayaan alam Hutan Rasau Sebaju,” pungkasnya. (KN)

 


 

Source:
courtesy of KALIMANTAN NEWS

by KALIMANTAN-NEWS

 

If you have any stories or news that you would like to share with the global online community, please feel free to share it with us by contacting us directly at [email protected]

 

Related News


Lahad Datu Murder: Remand Of 13 Students Extende

 2024-03-30 07:57:54

Searing Heat Shuts Schools For 33 Million Children

 2024-04-26 01:35:07

US Economic Growth Slows But Inflation Grows

 2024-04-26 07:36:54