FacebookInstagramTwitterContact

 

Passengers Tell Of Horror Aboard Turbulence-Hit Flight           >>           Bilateral Meeting with the President           >>           Tete-a-Tete Meeting with the President           >>           State Welcoming Ceremony           >>           His Majesty Arrival           >>           Zhengzhou: Interactive Exhibitions On The International Museum Day           >>           Failing to Pay Employee Contribution           >>           'Operasi Kabat'           >>           Announcement of New Publication Book of Department of Museums           >>           Contract Signing           >>          

 

SHARE THIS ARTICLE




REACH US


GENERAL INQUIRY

[email protected]

 

ADVERTISING

[email protected]

 

PRESS RELEASE

[email protected]

 

HOTLINE

+673 222-0178 [Office Hour]

+673 223-6740 [Fax]

 



Upcoming Events





Prayer Times


The prayer times for Brunei-Muara and Temburong districts. For Tutong add 1 minute and for Belait add 3 minutes.


Imsak

: 05:01 AM

Subuh

: 05:11 AM

Syuruk

: 06:29 AM

Doha

: 06:51 AM

Zohor

: 12:32 PM

Asar

: 03:44 PM

Maghrib

: 06:32 PM

Isyak

: 07:42 PM

 



The Business Directory


 

 



Xinhua News Agency


  Home > Xinhua News Agency


Dewan Geram Dengan Ulah Perusahaan Perkebunan


 


 September 22nd, 2016  |  09:07 AM  |   579 views

Melawi-NANGA PINOH

 

Ketua Komisi C DPRD Melawi, Malin mengaku geram dengan sejumlah perusahaan perkebunan di Kabupaten Melawi. Malin menilai niat mereka untuk berinvestasi tidak serius, maka dari itu pemerintah harus menindak tegas.

 

“Ada sejumlah investor yang mengajukan izin, namun begitu mereka mendapatkan izin kemudian dijualnya kepada perusahaan lain, jadi tidak serius untuk berinvestasi,” kata Malin ditemui awak media di kantornya, kemarin.

 

Dia mengungkapkan, setiap perusahaan yang beroperasi di Melawi harusnya menyampaikan laporan setiap enam bulan sekali kepada dinas kehutanan dan perkebunan. Sedangkan pemerintah berkewajiban untuk melakukan kroscek di lapangan.

 

“Laporan yang disampaikan ini wajib hukumnya, bukan sunah bukan makruh tapi wajib, namun apakah perusahaan selama ini sudah menyampaikan laporan, dan apakah laporan tersebut sudah dikroscek oleh pemerintah,” jelasnya.

 

Malin dengan tegas memperingatkan kepada perusahaan agar tidak main-main jika ingin berinvestasi di Melawi. Jika tidak maka dia mempersilahkan kepada pemerintah mengambil tindakan tegas.

 

“Cabut saja izinnya kalau sudah seperti itu, perusahaan di Melawi ini memang banyak yang brengsek, mereka hanya mau cari untung saja, namun tidak mau memenuhi tanggung jawabnya, kalau mau main-main di Melawi silahkan angkat kaki,” pungkasnya. 

 


 

Source:
courtesy of XINHUA NEWS AGENCY

by XinHua News Agency

 

If you have any stories or news that you would like to share with the global online community, please feel free to share it with us by contacting us directly at [email protected]

 

Related News


Lahad Datu Murder: Remand Of 13 Students Extende

 2024-03-30 07:57:54

Passengers Tell Of Horror Aboard Turbulence-Hit Flight

 2024-05-22 02:17:53

Water Investors Have Withdrawn Billions, Says Research

 2024-05-21 01:28:04